Jumat, 30 Mei 2014

Profil Desa Kedeungpoh

 

Profile Desa Kedungpoh

Sejarah Desa
Konon menurut cerita, nama Kedungpoh bermula dari sebuah sungai yang saat ini ada di Padukuhan Kedungpoh kidul.Yaitu pada jaman dahulu kala disana ada sebuah kedung yang cukup luas dan dalam disitu banyak terdapat ikan yang hidup didalamnya. Pada sisi sebelah barat dari Kedung tadi tumbuhlah sebatang kayu besar nan rimbun dengan daun yang lebat sehingga menjadikan suasana lingkungan kedung tadi terasa teduh dan  nyaman. Nama dari pada pohon tersebut adalah Pohon Poh .
Masyarakat sekitar pada saat itu banyak yang memanfaatkan kedung tadi untuk kegiatan mandi dan cuci maupun untuk kebutuhan ternak. Lama kelamaan karena banyak orang yang memanfaatkan kedung tadi sehingga tempat tersebut dinamakan “ Kedungpoh “ yaitu perpaduan antara Kedung dan pohon Poh yang ada disisi kedung tersebut. Nama tempat tersebut sampai saat ini merupakan asal usul dari nama Desa Kedungpoh .Dan kedung  tersebut sampai saat ini masih ada meskipun pohon Pohnya sudah tidak ada lagi.
Sebelum terbentuknya Pemerintah Desa, wilayah Kedungpoh merupakan bagian dari Kademangan Kedungkeris. Pada saat itu jalannya Pemerintahan dikuasai oleh  bekel, Yaitu Bekel Wongsodikromo menguasai wilayah bagian barat Kedungpoh ,sedangkan bagian timur oleh Bekel Dersoijoyo. Bekel terakir yang berkuasa saat itu adalah Bekel Wongsemito yang berkedudukan di Kedungpoh kidul. Mulai tahun 1911 terjadi perubahan Pemerintahan dimana kedudukan  Kademangan dirubah menjadi Kapanewon yang dipimpin oleh Ndoro Siten atau setingkat Camat pada saat ini.
Tepatnya tanggal 27 Januari 1911 telah diangkat Lurah Desa Kedungpoh yang pertama yaitu Kartorejo sebagi pejabat resmi yang menerima beslit dari Bupati Gunungkidul. Dengan demikian maka pada tgl tersebut merupakan hari jadi Desa Kedungpoh. Lurah Kartorejo menjabat sejak tahun 1911 s/d tahun 1945, dan sebagi pejabat Lurah desa Kedungpoh yang kedua adalah Padmodiwiryo.
Berikut ini nama Lurah Desa Kedungpoh  :
1. Kartorejo                             Tahun 1911- 1945
2. Padmodiwiryo                  Tahun 1946 – 1990
3. Kartiyo                                 Tahun 1991 – 1998
3. Suratmiyati                        Tahun 1999 – 2007
4. Edi susilo                            Tahun 2007 – 2013
5. Mugiharto                          Tahun 2013 – Sekarang
Pembagian wilayah Kedungpoh menjadi 10 Padukuhan dilakukan oleh Lurah Desa yang kedua yaitu Padmodiwiryo  hingga sekarang .
Sejak berdirinya keadaan desa Kedungpoh  sebagian besar masih merupakan kawasan hutan, bahkan jumlah penduduknya   masih sedikit  sehingga pembangunan yang ada sifatnya hanya suatu kegiatan darurat, dikarenakan keadaannya serba terbatas.Sehingga jalannya Pemerintahan pada saat itu   lebih banyak dilakukan atas prakarsa Lurah Desa karena segala sesuatu yang mengatur tentang jalannya Pemerintahan Desa tidak selengkap sekarang ini. Sehingga Pemerintah Desa tidak mempunyai Kantor maupun Balai Desa,tetapi Rumah Lurah Desa sebagai Kantor Pemerintah Desa.
Baru pada Jaman Orde Baru pembanguanan mulai masuk Desa dengan Program yang amat dikenal  yaitu REPELITA yang dimulai pada Tahun 1967. Baru pada saat itulah Desa mulai mendapatkan bantuan ocialnt dari Pemerintah yang disebut BANDES. Dengan dana tersebut Pemerintah desa mulai dapat membangun sarana  dan prasarana desa yang diperlukan oleh masyrakat.
Perkembangan selanjutnya adalah dengan diterbitkannya  UU, PP  Perda Maupun Perdes yang mengatur jalannya Pemerintahan Desa. Sehingga Pemerintahan Desa dapat berjalan lebih terarah dan dapat melengkapi dan membangun fasilitas Desa yang diperlukan oleh masyarakat maupun Pemerintah desa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar